Disini gue cuma mau ngeshare, gamau menggurui jadi maaf ya teman-teman kalau ada saatnya gue salah ucap atau ketikan. Maklum masih belajar dan belum mengerti tentang beginia. Kan Learning by Doing. Gue suka melakukan itu walaupun masih tertatih toh lama-lama bayi akan lancar jalan juga kan?
Gimana sma kalian? Kalian masih sama seperti dulu kan? Yah gue yakin PEOPLE CHANGE. gaada yang sama. Tapi gue berharap, kita masih sama seperti dulu. Masih saling merindukan satu sama lainnya.
Teman, kalian pernah merasakan jatuh cinta kan? Bagaimana rasanya? Kalau kata orang-orang sih berjuta-juta. Manis, asam, pahit, pokoknya banyak banget rasanya kan. Tak terhingga. Bagai diatas awan. Dunia serasa milik kita sendiri. #tsaaah. Lebay ya hehe maaf deeh itu yang gue pernah rasain soalnya. Orang disekeliling pun merasa aneh di dekat kita. Tiba-tiba senyum senyum sendiri. Sering melamun. Pokoknya seakan kita menjadi orang palinggg bahagia di seluruh dunia.
Gue pernah merasakan hal tersebut kawan. Berkali-kali mungkin. Saat seseorang yang berjenis kelamin berbeda mendekati kita, rasanya deg deg serrr. Apalagi kalau orang tersebut adalah orang yang selama ini kita kagumi. Wah perasaan jadi berbunga-bunga. Bahkan tanda didekati saja, jika kita melihat orang yang kita kagumi, perasaan kita menjadi terombang-ambing. Rasanya senang melihat dia berlarian, berjalan, duduk, bahkan cuma melihat sekilas wajahnya. Duh gimana ya perasaannya.
Gue sering banget ngalamin waktu smp kan? Kalian tau itu kan? You know me so well guys;) Tapi setelah gue pikir-pikir sekarang, itu hanyalah kagum monyet. Kalo orang bilang cinta monyet, menurut gue itu cuma suka monyet atau kagum monyet. Cinta lebih dalam daripada itu guys. SMP sih gue menganggap semua itu semu. Mungkin gue merasa excited dulu karena gue gapernah ngerasain ini sebelumnya dan saat ada orang yang membuat gue ngerasain itu....I feel so glad because finally I can feel something weird but beautiful.
Saat gue mulai masuk SMA, gue berharap gak pernah merasakan hal tersebut lagi. Awalnya gue stuck. Stuck with the last person I liked on Junior High. Kalian tau orangnya kan guys? Tapi ternyata, di SMA pun gue bisa merasakan hal yang sama. Gue ngerasa bersalah. Karena gue udah berjanji ke diri gue sendiri dan ternyata gue salah. Ya, gue merasakan hal yang sama ke orang yang berbeda di tempat berbeda.
Gue telah mengenal perasaan seperti ini lebih dalam. SMP mungkin hanya sesaat atau yah gak lama. Tapi setelah pola pikir gue makin seperti remaja, hal ini menjadi lebih dalam. Gue kira ini akan bertahan sangat lama dan gue gak mau perasaan ini berubah. Tapi nyatanya, he left me. Seseorang yang membuat cinta tampak nyata meninggalkan gue. Gue gak tau apa yang ada di pikirannya. Kenapa mesti disaat hati ini berusaha untuk yakin. Saat hati ini sudah memilih. Saat hati ini membuat gue merasa sangat bersalah. Dia mesti pergi. Gue gak tau harus gimana. Mungkin ini terlalu cepat. Mungkin sebaiknya gue lebih berhati-hati.
Teman, gue pun mulai belajar. Dari awal meninggalkan Jakarta dan segala kemewahannya, gue mulai belajar untuk menjadi lebih baik. Di sini, di tempat ini gue belajar mengenai cinta yang dalam. Lebih dalam dari sekedar rasa kagum dan nafsu. Lebih dalam dari seonggok ucapan yang keluar dari mulut.
Cinta dalam diam.
Ternyata itulah cinta yang paling dalam. Ternyata itulah cinta yang mengalahkan berbagai bisikan yang merugikan. Ternyata itulah cinta yang paling kekal. Cintai dalam diam. Mencintai dalam diam adalah hal yang paling Allah sukai. Mungkin karena kita di negara Indonesia dengan pengaruh globalisasinya yang begitu besar, quotes cinta yang dibuat justru "Jika sayang, ungkapkanlah" Jujur, gue setuju dengan pepatah ini. Tapi perlu ditambahkan. "Jika sayang, ungkapkanlah. Jika memang sudah waktunya." Maksud gue disini jika keduanya telah siap. Siap lahir batin dan siap saling mencintai.
Bayangkan kalau keduanya ternyata saling mencintai. Mereka tidak mau saling mengungkapkan namun pada akhirnya Allah juga kan yang menentukan dan mereka pun bersama. Sungguh cinta yang paling romantis versi gue. Tapi, jika mereka memang bukan jodoh. Toh, jodoh di tangan Allah. Gue yakin Allah akan selalu memberikan yang terbaik pada kita.
Mungkin Sang Pencipta menyayangi gue, sehingga gue diajarkan untuk menerima rasa sakit yang dalam. Luka yang perih saat orang yang membuat gue bahagia tiba tiba meninggalkan gue. Mungkin Sang Pemberi menyayangi gue, sehingga saat gue ingin melanggar perintahnya, Dia membuat terjatuh agar sadar bahwa itu bukanlah hal yang baik. Sebelum kita mencintai yang diciptakan, kita harus mencintai yang menciptakan dulu kan? Kita pun harus mendekatkan diri dulu pada yang menciptakan.
Gue pun masih belajar soal menjaga hati. Gue mungkin belum teguh pendirian untuk menjaga cinta. Tapi teman, gak salah kok kalau kita memiliki rasa cinta yang dalam kepada seseorang. Asalkan tidak melebihi rasa cinta kita kepada Sang Pencipta ya;) Wajar jika setiap manusia memiliki rasa tersebut, namun alangkah baiknya jika kita menyampaikannya di saat yang sudah tepat ya. Semoga aja gue bisa seperti ini. Jujur gue pun masih ragu soal menjaga hati. Apalagi menjaga sikap. Wah kesannya susaaaaaaaah banget deh apalagi kalau udah soal pergaulan. Bisa-bisa minder sendiri kan?
Gue sedang melakukan learning by doing nih guys. Di postingan ini gue gak mau bermaksud menggurui karena gue sendiri pun masih perlu digurui. Gue gak bermaksud menyalahkan karena toh belum tentu gue benar. Gue bahkan belum tentung bisa melakukan Cinta Diam karena itu sulit. Itu sulit. Gue pernah mencoba dan itu sangatttttt sakit bagi pemula. Hahaha kayak nyoba apa aja. Tapi tetap saja. Cinta dalam diam artinya mencintai dengan tulus, tanpa pamrih, dan tanpa nafsu. Itulah cinta sejati. Semoga aja suatu saat nanti kita bisa menemukan cinta sejati kita ya teman-teman.
Sekian postingan gue kali ini! Semoga bermanfaat. Maaf ya, gue gak pernah bermaksud apapun di postingan ini. Niat gue tulus cuma mau ngeshare kalo sakit hati lebih sakit dari sakit gigi. So, be yourself though people try to change you! *ganyambung
Salam cinte,
sumber gambar: designlap.com
setuju banget, amin ya Allah semoga di waktu yang tepat nanti kita dihampiri sosok yg terbaik untuk kita, jadi gaada salahnya kita mulai saat ini berusaha merubah diri menjadi seorang muslimah yang baik hehehe cuma mau ngelengkapain dari rakhmi bilang tadi. Kita jangan nutup mata dari topik yang rakhmi omongin ini sih menurut gue, justru kita harus juga memikirkan nya walau di nomor sekian untuk seorang pelajar sma kayak kita gini. Gaada yang sia sia berubah untuk lebih baik, semangat girls! :) makasih banyak buat rakhmi yang udah ngepost ini buat kita berempat. Menurut gue ini semua ada manfaat nya buat kita semua dan untuk saling mengingatkan ya ngga?! hehehe...
BalasHapusduuuhhh maaf ya kalo postingannya kayak menggurui padahal cuma mau ngeshare apa yang gue alami akhir akhir ini hehe karena gue sayang sama kalian, gue gamau kalian merasakan hal yang serupa kayak gue. gue gakmau kalian jatuh kedalam lubang yang sama kayak gue:( yah pokoknya tetep menjadi yang terbaik ya teman teman muahh:*
BalasHapus